Senin, 22 Februari 2010

Terbantahnya Teori Darwin 2

Makhluk yang dinamai Australopithecus oleh evolusionis sesungguhnya hanyalah jenis kera yang telah punah...

Australopithecus berarti "kera daerah selatan". Seluruh spesies Australo- pithecus, yang dimasukkan ke dalam pengelompokan yang berbeda, sebenarnya hanyalah jenis kera punah yang menyerupai kera zaman sekarang. Ukuran tengkorak mereka adalah sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang. Terdapat bagian-bagian menonjol di bagian tangan dan kaki yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse masa kini, dan kaki mereka memiliki kemampuan untuk berpegangan pada dahan pohon. Banyak ciri lain seperti dekatnya jarak kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang pendek, yang membuktikan makhluk ini tidaklah berbeda dari kera masa kini.

Evolusionis menyatakan, walaupun jenis Australopithecus memiliki anatomi kera, mereka berjalan tegak seperti manusia.

Dua ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan USA, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard, telah melakukan penelitian mendalam tentang berbagai spesimen Australopithecus. Penelitian mereka mengungkapkan makhluk ini bukanlah bipedal atau berjalan dengan dua kaki, dan memiliki cara berjalan yang serupa dengan kera zaman sekarang. Setelah meneliti tulang-tulang dari fosil tersebut selama 15 tahun, dengan bantuan dana dari pemerintah Inggris, Lord Zuckerman dan timnya yang beranggotakan 5 orang spesialis sampai pada kesimpulan - walaupun Zuckerman sendiri adalah evolusionis - bahwa Australopithecines hanyalah jenis kera biasa dan sama sekali bukan bipedal (berjalan diatas dua kaki).(*) Di samping itu, Oxnard, yang juga seorang evolusionis, juga menyerupakan struktur rangka Australopithecus dengan orang utan modern.(**)

Analisis mendalam yang dilakukan oleh antropolog Amerika Holly Smith pada tahun 1994 tentang gigi-gigi Australopithecus menunjukkan bahwa Australopithecus adalah sejenis kera.(***)

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Catatan I: "SELAMAT TINGGAL LUCY!"
Penemuan ilmiah membantah pernyataan evolusionis mengenai "Lucy", yakni spesimen paling terkenal dari spesies Australopithecus. Jurnal ilmu pengetahuan Perancis, Science et Vie edisi Februari 1999, mengakui fakta ini dengan judul utamanya "Selamat Tinggal Lucy" (Adieu Lucy) dan menyatakan bahwa Australopithecus tidak dapat dianggap sebagai nenek moyang manusia.
Catatan II:AUSTRALOPITHECUS DAN SIMPANSE
Tengkorak Australopithecus aferensis dan simpanse modern sangatlah mirip. Kesamaan ini memperkuat kebenaran bahwa makhluk yang digolongkan ke dalam kelompok Australopithecus adalah spesies kera dan tidak ada hubungannya dengan manusia.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Pada tahun yang sama, Fred Spoor, Bernard Wood dan Frans Zonneveld, seluruhnya ahli anatomi, mencapai kesimpulan yang sama melalui metoda yang sama sekali berbeda. Metoda ini berdasarkan pada analisis perbanding-an rongga semi-sirkular pada telinga bagian dalam manusia dan kera yang berfungsi menjaga keseimbangan. Rongga telinga bagian dalam dari semua spesimen Australopithecus yang diteliti oleh Spoor, Wood dan Zonneveld ternyata sama seperti yang terdapat pada kera modern.(****) Penemuan ini sekali lagi menunjukkan jenis Australopithecus adalah spesies yang menyerupai kera modern.

Lihat postingan gambarnya disini --> http://www.facebook.com/photo.php?pid=30849681&op=1&o=user&view=user&subj=114634760008&aid=-1&oid=114634760008&id=1350983018
(maaf link diatas tidak berfungsi pada pengguna Web Seluler)
-----------------------------------------------------------------------------------------
*) Solly Zuckerman, Beyond The Ivory Tower, New York: Toplinger Publications, 1970, hal. 75-94.
**) Charles E. Oxnard, "The Place of Australopithecines in Human Evolution: Grounds for Doubt", Nature, Vol 258, hal. 389
***) Holly Smith, American Journal of Physical Antropology, Vol 94, 1994, hal. 307-325.
****) Fred Spoor, Bernard Wood, Frans Zonneveld, "Implication of Early Hominid Labryntine Morphology for Evolution of Human Bipedal Locomotion", Nature, Vol 369, 23 June 1994, hal. 645-648.
============================================
Bagi anggota yang belum bergabung, silahkan lihat Postingan sebelelumnya pada Forum Diskusi Grup ini (The Creation "Harun Yahya Indonesia"). --> http://www.facebook.com/group.php?v=app_2373072738&gid=114634760008
(maaf link diatas tidak berfungsi pada pengguna Web Seluler)
----------------------------------------------------------------------------------------
www.harunyahya.com

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates